Rabu, Oktober 22, 2008

STOP PEMAKAIAN STYROFOAM

Beberapa tahun lalu, Mc Donalds mengumumkan akan mengganti wadahstyrofoam dengan kertas. Para ahli lingkungan menyebutkan keputusanitu sebagai "kemenangan lingkungan" karena styrofoam sangat berbahaya bagi kesehatan dan lingkungan. Namun bukan berati styrofoam (polystyrene) jadi berkurang dan hilang. Malahan di Indonesia, penggunaan styrofoam sebagai wadahmakanan makin menjamur. Sangat mudah menemukannya dimana-mana. Mulaidari restoran cepat sampai ketukang-tukang makanan di pinggir jalan,menggunakan bahan ini untuk membungkus makanan mereka. Alasannya,ingin praktis dan tampil lebih baik. Padahal di balik kemasan yang terlihat bersih itu ada bahaya besar yang mengancam.
Dalam industri, styrofoam sering digunakan sebagai bahan insulasi.Bahan ini memang bisa menahan suhu, sehingga benda di dalamnya tetap dingin atau hangat. Karena bisa menahan suhu itulah, akhirnya banyak yang menggunakannya sebagai gelas minuman dan wadah makanan.

Mengapa styrofoam berbahaya? Styrofoam jadi berbahaya karena terbuat dari butiran-butiran styrene, yang diprosese dengan menggunakan benzana. Padahal benzana termasuk zat yang bisa menimbulkan banyak penyakit. Benzana bisa menimbulkan masalah pada kelenjar tyroid, mengganggu sistem syaraf sehingga menyebabkan kelelahan, mempercepat detak jantung, sulit tidur, badan menjadi gemetaran, dan menjadi mudah gelisah. Dibeberapa kasus, benzana bahkan bisa mengakibatkan hilang kesadaran dan kematian. saat benzana termakan, dia akan masuk kesel-sel darah dan lama-kelamaan akan merusak sumsum tulang belakang.Akibatnya produksi sel darah merah berkurang dan timbullah penyakit anemia. Efek lainnya, sistem imun akan berkurang sehingga kita mudah terinfeksi. Pada wanita, zat ini berakibat buruk terhadap siklusmenstruasi dan mengancam kehamilan. Dan yang paling berbahaya, zatini bisa menyebabkan kanker payudara dan kanker prostat.

Beberapa lembaga dunia seperti World Health Organization's International Agency for Research on Cancer dan EPA (Enviromental Protection Agency) styrofoam telah dikategorikan sebagai bahan Karsinogen(bahan penyebab kanker) Makin Berlemak Makin Cepat Saat makanan atau minuman ada dalam wadah styrofoam, baham kimia yang terkandung dalam styrofoam akan berpindah ke makanan. Selain itu, makanan yang mengandung alkohol atau asam (seperti lemon tea) juga dapatmempercepat laju perpindahan. Penelitian juga membuktikan, bahwa semakin panas suatu makanan,semakin cepat pula migrasi bahan kimia styrofoam ke dalam makanan.Padahal di restoran-restoran siap saji dan di tukang-tukang makanan di pinggir jalan, styrofoam digunakan untuk membungkus makanan yang baru masak. Malahan ada gerai makanan cepat saji yang memanaskan lagi makanan yang telah terbungkus styrofoam di dalam microwave.
Terbayang kan, betapa banyaknya zat kimia yang pindah ke makanan kita dan akhirnya masuk ke dalam tubuh kita.

Buruk Bagi Lingkungan Selain berefek negatif bagi kesehatan, styrofoam juga tak ramah lingkungan. Karena tidak bisa diuraikan oleh alam, styrofoam akan menumpuk begitu saja dan mencemari lingkungan. Styrofoam yang terbawa ke laut, akan dapat merusak ekosistem dan biota laut. Beberapa perusahaan memang mendaur ulang styrofoam. Namunsebenarnya, yang dilakukan hanya menghancurkan styrofoam lama, membentuknya menjadi styrofoam baru dan menggunakannya kembalimen jadi wadah makanan dan minuman. Proses pembuatan styrofoam juga bisa mencemari lingkungan. Data EPA(Enviromental Protection Agency) di tahun 1986 menyebutkan, limbah berbahaya yang dihasilkan dari proses pembuatan styrofoam sangat banyak. Hal itu menyebabkan EPA mengategorikan proses pembuatan styrofoam sebagai penghasil limbah berbahaya ke-5 terbesar di dunia. Selain itu, proses pembuatan styrofoam menimbulkan bau yang taksedap-yang mengganggu pernapasan-dan melepaskan 57 zat berbahaya ke udara.

Melihat sedemikian besar dampak negatif bagi kesehatan danlingkungan, beberapa kota di Amerika seperti Berkeley dan Ohio telahmelarang penggunaan styrofoam sebagai kemasan makanan. Bagaimanadengan kita di Indonesia, masih tetap mau memakai styrofoam?? Bagaimana dengan anda dan Keluarga anda? Akankah berlaku bijak dengan tidak menggunakan styrofoam. mari selamatkan bumi disekitar kita ........

Tidak ada komentar: